Skip to main content

Posts

Showing posts from October, 2014

Bli ...,

Pagi ini aku bangun dengan rasa sesak yang parah di dada. Seperti terlalu banyak lemak dibalik baju sempit. Aku bangun dengan detak jantung yang entah seberapa cepatnya. Aku tak bermimpi apapun, yang pasti saat aku bangun yang terlintas adalah kamu, Bli. Jangan tanya alasan apapun padaku. Aku takkan bisa jawab. Seharian ini pikiranku dihantui oleh apapun tentangmu. Semua memori yang dulu sempat mengendap dan padat, hari ini seakan perlahan menguap kembali. Mungkin ini rindu. Beginikah rasanya merindukanmu, Bli? Aku tak bisa langsung menyimpulkan sendiri. Aku ingin cerita dengan mbak Ratna, tapi ia sedang sibuk sekali. Ia dan EO miliknya sedang menyiapkan sebuah acara yang cukup besar. Aku tak tega menyita waktu istirahatnya. Bli, jika benar ini adalah rasa rindu, maka aku harap hanya sebentar saja. Jangan terlalu lama. Menahannya satu hari saja setengah mati rasanya, apalagi berminggu-minggu seperti saat kita memutuskan untuk tidak lagi saling berharap ―dan memberi harapan antar s...