Skip to main content

Akhir Aku

aku tergolek di pulau kapuk
tak berdaya menunggu maut


ku beliakkan biji mataku menatap


kiri-kanan kosong melompong
diatas ku tengok israil melebarkan senyumnya



makin dekat ..
makin kuat ..
makin menjerat ..
hingga uratpun ikut terasa


serayanya aku berdendang
laa ilaa ha ilallah
laa ilaa ha ilallah
laa ilaa ha ilallah


Aku dijemput

Comments

Popular posts from this blog

Cara Senja Menjawab Cinta

Beberapa kali aku membolak balikkan tubuhku diatas kasur sambil memejamkan mata, tapi percuma. Masih saja tak kukenal kantuk sedikitpun. Jam digital yang terpajang apik diatas meja sudah menunjukkan pukul 03:45. Aku tahu, Senja yang telah menyita rasa kantukku. Benarkah? secepat itu? ini bisa saja terjadi. Senja? Ya, gadis yang baru kuajak kenalan di perpustakaan tadi siang. Gadis yang sebelumnya ku sebut anak sastra indonesia. Bagaimana tidak, sejak pertama kali aku melihat gadis itu, jelas-jelas ia sedang membaca buku-buku sastra. Ternyata aku salah, Senja adalah mahasiswi psikologi semester 2. Tapi mengapa ia membaca buku tentang sastra? Penelusuranku belum sampai sana.