Skip to main content

belum pantas disebut 'kita'

Aku tak bisa tidur malam ini. Gelisah, ingat kamu. Seseorang yang aku temui seminggu lalu. Baru 2 kali bertemu. Secara kebetulan. Tidak sengaja. Di sebuah toko di pusat perbelanjaan. Ini memang konyol. Aku memikirkan seseorang yang tak ku kenal sama sekali. Hanya sempat dua kali bertatap muka. Wanita itu tinggi jangkung, putih, matanya bersinar. Aku tak mengerti mengapa hal ini mampir ke benakku. Aku tak kenal dia. Dia juga begitu.



Mungkin ini yang dinamakan jatuh cinta,kemudian melahirkan rindu, membunuh sepi dan menantang nyali. Apa sebab dari semua peristiwa ini? kamu. Ya, wanita yang belum ku kenal, belum sempat aku jabat tangannya. Belum sempat kuberitahu tentang rahasia terbesar tentang semua perasaan konyol ini. Tentang tersangka dalam kasus insomnia yang ku tanggung. Tentang rasa yang aneh ini. Tentangku. Tentang kemelaratan hati ini memikirkanmu. Tentang semua yang tak kumengerti. Tentang kamu yang membuatku gila. Tentang kisah yang tak berawal, tentang jalan yang tak berujung. Tentang kita. walaupun belum pantas disebut 'kita'.

Comments

Popular posts from this blog

Cara Senja Menjawab Cinta

Beberapa kali aku membolak balikkan tubuhku diatas kasur sambil memejamkan mata, tapi percuma. Masih saja tak kukenal kantuk sedikitpun. Jam digital yang terpajang apik diatas meja sudah menunjukkan pukul 03:45. Aku tahu, Senja yang telah menyita rasa kantukku. Benarkah? secepat itu? ini bisa saja terjadi. Senja? Ya, gadis yang baru kuajak kenalan di perpustakaan tadi siang. Gadis yang sebelumnya ku sebut anak sastra indonesia. Bagaimana tidak, sejak pertama kali aku melihat gadis itu, jelas-jelas ia sedang membaca buku-buku sastra. Ternyata aku salah, Senja adalah mahasiswi psikologi semester 2. Tapi mengapa ia membaca buku tentang sastra? Penelusuranku belum sampai sana.

Akhir Aku

aku tergolek di pulau kapuk tak berdaya menunggu maut ku beliakkan biji mataku menatap kiri-kanan kosong melompong diatas ku tengok israil melebarkan senyumnya makin dekat .. makin kuat .. makin menjerat .. hingga uratpun ikut terasa serayanya aku berdendang laa ilaa ha ilallah laa ilaa ha ilallah laa ilaa ha ilallah Aku dijemput