Juni tak pernah perhatian tentang teduh yang menyelimuti matamu
Ia hanya peduli dengan ujian akhir-nya yang menguras tenaga
Bahkan bila kau meneleponnya saat lewat tengah malam, masih didengarnya
Juni tak pernah mau tahu tentang siapa yang menggenggam tanganmu tadi malam
Sekalipun kau datang dan menangis, takkan ia berpaling walau sepersekian detik
Ia terus bersandar pada kursi
Juni selalu ingin rindunya segera musnah
Tak peduli seberapa kuat kau bertahan hingga jera
Ia tak pernah menganggapmu ada
Meski jam leleah berputar temanimu menunggunya
Juni tak kan pernah sadar kau duduk disampingnya
Ia hanya akan menantap ke luar jendela yang basah
Juni tak pernah berharap hujan datang padanya
Comments
Post a Comment